Jumat, 19 Oktober 2012

PERANAN MOTIVASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan peran serta aktif dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas baik dari pemerintah, pengelola pendidikan maupun keluarga. Kurang memadainya jumlah gedung sekolah, biaya pendidikan dan tenaga pengajar merupakan masalah pendidikan Indonesia dari segi kuantitas. Upaya pembangunan di bidang pendidikan perlu dilanjutkan untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi penerus. Peran guru sangat besar dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran. Tugas guru bukan hanya untuk menyampaikan materi pembelajaran, tetapi hendaknya guru dapat menanamkan konsep-konsep yang benar dari materi pembelajaran tersebut, sehingga ilmu yang dipelajari siswa dapat bermanfaat dalam kehidupan siswa, di waktu sekarang dan  yang akan datang. Selain persiapan dari guru, yang paling penting adalah bagaimana kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran di sekolah. Jika siswa siap baik fisik maupun mental, maka pelajaran yang diberikan guru dapat masuk dengan baik oleh siswa, serta memperoleh hasil belajar yang bagus.
Pada kenyataanya tidak semua peserta didik mengetahui apa manfaat pelajaran yang didapat di sekolah. Siswa cenderung menyepelekan kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu dapat dilihat dari perolehan nilai yang didapat siswa. Pembelajaran yang diberikan guru di sekolah sangat bermanfaat bagi siswa terutama dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu guru harus memberikan pengarahan kepada siswa bahwa pelajaran yang disampaikan guru sangat bermanfaat bagi siswa.
Tidak hanya dari peserta didik, guru dan lingkungan belajar siswa juga mempunyai peranan yang sangat besar bagi keberhasilan belajar siswa. Di lingkungan sekolah pastinya siswa akan menemui masalah baik dengan teman-teman ataupun dengan guru. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses belajar siswa, siswa cenderung merasa malas dan tidak berkonsentrasi menerima pelajaran dari guru. Agar peserta didik semangat mengikuti pelajaran dan memperoleh nilai yang baik, perlu adanya suatu motivasi baik dari diri siswa maupun dari luar siswa. Menurut Aunurrahman (2009: 114) “Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat”.
Seorang guru hendaknya memahami bagaimana kondisi peserta didiknya, serta selalu membangkitkan semangat peserta didiknya dalam belajar. Selain itu, guru juga perlu memahami peranan motivasi bagi peserta didik usia SD. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam makalah ini, penulis mengambil tema “Peranan Motivasi Belajar Bagi Siswa SD”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Seperti apakah karakteristik siswa SD?
2.      Apakah pengertian motivasi belajar?
3.      Apa saja sifat dari motivasi belajar?
4.      Bagaimanakah caranya untuk meningkatkan motivasi belajar?
5.      Bagaimana peranan motivasi belajar bagi siswa SD?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Karakteristik Siswa SD
Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak, berkisar antara 7 sampai 12 tahun. Pada usia ini, anak masih sangat suka bermain, untuk itu dalam kegiatan pembelajaran, guru hendaknya menyampaikan pembelajaran dengan permainan, agar pembelajaran lebih menarik. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya yaitu bidang intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan fisik anak.
Kamila (2010) mengemukakan bahwa siswa SD berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak memandang dunia secara objektif, masih sangat terkait pada fakta-fakta perseptual, berfikir secara operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, mempergunakan keterhubungan aturan-aturan prinsip ilmiah sederhana, mempergunakan hubungan sebab akibat serta memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas dan berat.
Dengan melihat karakteristik siswa SD, guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik. Guru hendaknya dapat menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi yang dipelajari siswa tidak abstrak, terlihat nyata dan bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk selalu aktif dan mendapatkan pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.

B.     Motivasi Belajar
1.      Pengertian Motivasi
Segala aktivitas yang dilakukan seseorang akan terlaksana dengan baik jika memiliki motivasi baik dari dalam diri seseorang maupun dari luar seseorang. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 80) “ Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan pendapat tersebut, Aunurrahman (2009: 114) berpendapat bahwa “Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat”.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang agar selalu semangat dan memiliki energi serta kekuatan dalam melakukan suatu kegiatan atau perilaku. Setiap orang pasti memiliki tujuan tertentu dalam melakukan suatu kegiatan. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Semangat itu dapat timbul jika adanya suatu motivasi baik dalam diri maupun dari luar individu. Misalnya, seorang anak penuh semangat membantu ibunya memasak karena termotivasi dengan adanya pemberian hadiah oleh ibunya.
2.      Pengertian Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidaklah lepas dari kegiatan belajar. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah belajar. Bayi yang belum bisa berbicara, dia akan senantiasa merekam apa yang dia dengar dan berusaha untuk menirukannya. Seorang anak yang menonton acara tarian di televisi, anak tersebut berusaha menirukan gerakan-gerakan yang ditampikan. Semua kegiatan tersebut merupakan kegiatan belajar, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari yang tidak bisa menjadi bisa.
Aunurrahman (2009: 38) berpendapat bahwa belajar merupakan segala aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Manusia akan mengalami perubahan jika mau belajar. Suatu hal yang belum dikuasai manusia akan dapat dikuasai dengan baik jika manusia tersebut mau belajar. Misalnya, anak dapat naik sepeda jika terlebih dahulu belajar naik sepeda. Belajar dilakukan oleh manusia sejak bayi, yaitu mulai dari belajar berbicara sampai belajar yang rumit. Belajar dapat dilakukan baik dalam kondisi formal maupun non formal. Kapanpun dan dimanapun orang berada, dapat belajar dari anak-anak sampai orang dewasa dapat melakukan kegiatan belajar.
3.      Pengertian Motivasi Belajar
Di dalam lembaga pendidikan yaitu di sekolah, motivasi yang dimaksud adalah motivasi dalam belajar. Motivasi belajar merupakan suatu tenaga yang mendorong siswa agar selalu semangat dan memiliki energi serta kekuatan dalam melakukan aktivitas belajar, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Tidak semua siswa akan selalu semangat dan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Terkadang, siswa segan dan malas mengikuti pembelajaran di kelas. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru hendaknya selalu membuat peserta didiknya selalu semangat dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4.      Sifat-Sifat Motivasi Belajar
a.       Motivasi yang Bersifat Internal
Segala sesuatu yang berada dalam individu yang menjadi tenaga pendorong dalam melakukan suatu kegiatan atau aktifitas merupakan motivasi yang bersifat internal. Kegiatan tersebut dilakukan dengan ikhlas tanpa paksaan dari pihak manapun dan dilakukan dengan rasa senang. Misalnya, seorang anak sungguh-sungguh membuat puisi yang menarik, karena anak tersebut benar-benar menyukai puisi. Contoh lain misalnya, anak menyanyi dengan keras dan suara yang merdu karena anak tersebut memang suka bernyanyi.
Menurut Conny R. Semiawan (2000: 297) motivasi yang bersifat internal memiliki peranan yang sangat besar bagi terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif dan mencapai hasil belajar yang memuaskan. Motivasi yang bersifat internal dalam kaitannya dengan kegiatan belajar siswa, misalnya siswa mempelajari matematika karena siswa tersebut menyukai mata pelajaran matematika. Siswa tersebut merasa senang dan bersungguh-sungguh ketika mengikuti pelajaran matematika. Hal tersebut pasti mempengaruhi hasil belajar siswa. Segala sesuatu atas dasar suka, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik.

b.      Motivasi yang Bersifat Eksternal
Dorongan yang berasal dari luar individu dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga memberikan semangat individu tersebut dalam melakukan suatu kegiatan merupakan motivasi yang bersifat eksternal. Dorongan tersebut bisa dari guru, teman, orangtua, serta dari lingkungan sekitar individu. Guru mempunyai peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Misalnya, siswa senang belajar matematika karena ingin mendapatkan nilai bagus. Motivasi erat kaiatannya dengan kebutuhan, sehingga guru senantiasa harus meyakinkan siswa bahwa pelajaran yang didapat siswa di sekolah sangat penting manfaatnya bagi siswa. Dengan hasil belajar yang memuaskan maka akan tercapai sukses yang dicita-citakan bagi siswa. Selain itu sikap yang terpuji atas hasil belajar juga diperlukan dalam kehidupan yang harmonis dan siswa diterima di lingkungan sosial. Hal yang paling penting adalah hasil belajar berupa keterampilan sangat dibutuhkan siswa dalam kaitannya dengan kehidupan di masyarakat dan nantinya dalam mencari pekerjaan.
Seorang guru haruslah mengetahui bagaimana kondisi siswa serta apa yang disukai siswa. Guru hendaknya selalu membuat rasa senang tersebut menjadi semakin bertambah serta apa yang tidak disukai siswa dalam kaitannya dengan pelajaran menjadi disukai siswa. Dalam dunia nyata, banyak siswa yang tidak senang dengan suatu pelajaran karena pembawaan guru yang kurang menyenangkan dalam menyampaikan materi pelajaran tersebut. Misalnya, siswa tidak menyukai pelajaran matematika karena pembawaan guru dalam menyampaiakn materi yang kurang enak dan terasa menegangkan. Guru hendaknya selalu menyampaikan semua mata pelajaran kepada peserta didik dengan pembawaan yang menyenangkan, sehingga pelajaran yang disampaikan guru dapat masuk dengan baik kepada siswa dan nantinya siswa menyukai pelajaran tersebut.
5.      Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Sebagai seorang guru, hendaknya mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik, jika guru berusaha:        1) memberikan pemahaman kepada siswa, kalau belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa, dengan belajar, maka apa yang dicita-citakan siswa akan tercapai; 2) memberikan suasana yang nyaman dan kondusif, sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara siswa dengan guru dan tercipta perasaan suka terhadap pelajaran yang disampaikan guru; 3) menyiapkan bahan ajar yang menarik; 4) menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan; 5) meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi;                  6) memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi yaitu berupa hadiah yang memiliki potensi yang mendorong siswa menyukai pelajaran yang disampaikan guru; 7) melakukan manajemen kelas yang memungkinkan terciptanya suasana yang nyaman bagi anak, misalnya penempatan meja yang bervariasi agar siswa tidak bosan; 8) mengundang sumber belajar untuk berbagi pengalaman dengan siswa; 9) melakukan pembelajarn di luar kelas, bahkan di luar sekolah, agar siswa tidak bosan, karena pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas.

C.     Peranan Motivasi Belajar Bagi Siswa SD
Motivasi belajar sangat penting peranannya bagi siswa SD, dengan motivasi siswa akan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi sangat penting peranannya bagi siswa maupun guru. Motivasi belajar sangat penting peranannya bagi siswa, diantaranya yaitu:
a.       Siswa menjadi sadar atas kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
Misalnya, setelah siswa membaca suatu bab dalam buku bacaan, siswa tersebut belum memahami apa yang dibacanya, dibandingkan teman-teman yang lain yang ikut membaca. Dengan kondisi yang demikian, siswa akan terdorong untuk membaca lagi buku yang telah dibacanya, sampai anak tersebut memahami apa yang telah dibaca.
b.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar
Semua siswa memiliki usaha belajar yang berbeda, jika kekuatan belajar siswa tidak sama dibandingkan dengan siswa lain yang berhasil, maka siswa tersebut akan lebih tekun dalam kegiatan belajar sehingga dapat berhasil seperti teman yang lain.
c.       Memberikan semangat belajar
Dengan adanya motivasi, siswa akan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ataupun belajar sendiri.
d.      Menyadarkan kepada siswa, bahwa belajar dapat memberikan bekal siswa dalam bekerja atau hidup pada waktu yang akan datang.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1.      Anak usia SD berada pada tahap operasional konkret, yaitu mengembangkan pemikiran logis dan masih sangat terkait dengan fakta-fakta perseptual.
2.      Motivasi belajar merupakan suatu tenaga yang mendorong siswa agar selalu semangat dan memiliki energi serta kekuatan dalam melakukan aktivitas belajar, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
3.      Motivasi belajar memiliki sifat intrinsik yaitu motivasi dari dalam diri siswa dan motivasi ekstrinsik, yaitu dari luar siswa yang dapat mempengaruhi belajar siswa.
4.      Guru mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya merancang berbagai strategi dan membuat pembelajaran semenarik mungkin, agar siswa semangat dalam mengikuti pemnbelajaran.
5.      Motivasi belajar sangat penting peranannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan motivasi, kegiatan belajar mengajar akan berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, perlu disampaikan saran-saran kepada rekan guru, yaitu sebagai berikut:
1.      Guru hendaknya senantiasa memaksimalkan hasil belajar siswa.
2.      Guru hendaknya memahami pentingnya peranan motivasi belajar untuk siswa SD.
3.      Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya senantiasa menumbuhkan motivasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Conny R. Semiawan. 2000. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta:
              Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamila. 2010. Karakteristik Anak SD. Diakses (diunduh) dari http://infopendidikankita.blogspot.com. Pada tanggal 4 April 2011.


MEMBUAT SULAMAN TAPLAK MEJA CANTIK







A. PERENCANAAN
1.    Menyiapkan alat dan bahan
·                     Alat
-          Gunting
-          Pensil
-       Jarum sulam kecil
-          Bidangan
-          Kertas karbon
-          Gambar sketsa bunga 



·         Bahan
-          Kain warna biru ukuran 80 x 40 cm
-          Rendra warna putih
-          Benang sulam (benang payung), warna ungu tua, ungu muda, pink, hijau muda, putih dan merah secukupnya
                                                          






2.    Menjahit bagian pinggir kain agar terlihat rapi.
3.    Memasang rendra di tepi kain.
4.    Menggambar sketsa gambar bunga dengan menggunakan kertas karbon yang hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.
5.    Menggunting benang secukupnya dan sesuai warna selera anda.
B.     PELAKSANAAN
1.      Memasang kain yang telah digambar pada bidangan.
2.      Memotong benang sulam warna ungu tua dan muda terlebih dahulu.                                             
3.      Memasukkan ke lubang jarum kecil.          
4.      Mulailah menyulam 4 bunga besar (mawar) terlebih dahulu, dengan warna ungu tua di bagian pinggir dan ungu muda di bagian tengah dengan menggunakan tusuk pipih seperti pada gambar di bawah ini:


5.      Lanjutkan sampai kelopak bunga terpenuhi sulaman tersebut sampai selesai.
6. Setelah selesai, menggunting benang warna pink dan memasukkan pada jarum sulam.                                        
7.      Menyulam 2 bunga mawar kecil dengan warna pink di bagian pinggir dan warna putih di bagian tengah seperti pada gambar di bawah ini:
8.      Setelah selesai semua, menggunting benang warna hijau muda dan memasukkan ke jarum kecil.
9.      Menyulam gambar daun-daun yang ada di sekitar bunga mawar dengan warna hijau muda dengan menggunakan tusuk pipih sampai selesai,
10.  Mengunting benang merah dan masukkan pada jarum kecil.
11.  Menyulam rangkaian bunga yang ada di pinggir sebelah kiri dan kanan taplak meja dengan menyulam benang merah pada bagian tengah bunga sampai selesai
12.  Menggunting benang warna putih  dan memasukkan pada jarum kecil.
13.  Menyulam kelopak bunga dengan tusuk pipih sampai selesai,
14.  Mengunting benang warna hijau muda lagi dan memasukkan pada jarum kecil.
15.  Menyulam daun di sekitar bunga putih dengan tusuk pipih sampai selesai, seperti pada gambar:
16.  Mengunting benang warna pink dan memasukkan pada jarum kecil.
17.  Menyulam bunga-bunga kecil dengan tusuk pipih sampai selesai
18.  Mengunting benang warna ungu tua dan memasukkan pada jarum kecil.
19.  Menyulam bentuk gambar seperti di bawah ini dengan tusuk ranting sampai selesai

C.     PENYELESAIAN
1.      Rapikan lagi sulaman agar kencang dan indah.
2.      Gunting bagian belakang sulaman atau benang lebihan sulaman.
3.      Jadilah sulaman taplak meja yang indah dan cantik.